Dengan Dicabutnya Subsidi Listrik, Diklaim Menghemat Belanja Negara Rp 22 triliun
Dengan Dicabutnya Subsidi Listrik, Diklaim Menghemat Belanja Negara Rp 22 triliun- Rida Mulyana, General Manager Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan mengakhiri subsidi listrik untuk dinas 450 VA yang menargetkan 15,2 juta pelanggan akan menghemat belanja publik sebesar 22,12 triliun rupee.
“Dengan 15,2 juta pelanggan, penghematan belanja pemerintah bisa mencapai Rp 2,212 triliun,” kata Rida Mulyana dalam rapat dewan anggaran DPR di Jakarta, Rabu, kata Antara hari ini.
Pemerintah saat ini sedang mengembangkan program subsidi listrik yang akan dilaksanakan pada tahun 2022.
Pengambilan keputusan politik, lanjut Ridha, mengacu pada data kesejahteraan sosial terintegrasi (DTKS) dan asumsi makroekonomi tahun depan pertumbuhan ekonomi 5,7%, inflasi 3%, nilai tukar rupee Rp 14.450, dan harga minyak per barel. $ 50.
Dengan Dicabutnya Subsidi Listrik, Diklaim Menghemat Belanja Negara Rp 22 triliun
Jika reformasi sistem subsidi listrik tidak dilaksanakan, negara akan menghabiskan dana sebesar Rp 61,09 triliun. “Jika seleksi ini memungkinkan, perkiraan subsidi listrik bisa turun dari Rp 61,09 triliun menjadi Rp 39 triliun,” kata Rida.
Ia juga menjelaskan bahwa menerapkan sistem pendukung baru membutuhkan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tidak mendapat penolakan seperti pengalaman tahun 2017 lalu.
“Ini membutuhkan sosialisasi dan edukasi sejak dini karena kami banyak. Pengalaman kami sejak tahun 2017 lalu, saat kami memilih pelanggan 900 VA, kami melakukan upaya khusus,” ujarnya.
Selama tahun 2020, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menemukan terdapat 24,49 juta pelanggan di kelas 450 VA dan 32,48 juta pelanggan di kelas 900 VA, dengan total subsidi sebesar Rp 47,05 triliun.
Skema subsidi listrik untuk menyusun prinsip kebijakan fiskal 2022 menyatakan bahwa subsidi listrik hanya berlaku untuk kelompok yang berhak atas subsidi, mendukung rumah tangga melalui mekanisme hibah langsung, dan meningkatkan layanan ketenaga listrik.
Selanjutnya, penghapusan subsidi listrik akan meningkatkan efisiensi penyediaan listrik melalui komposisi konsumsi bahan bakar pembangkit listrik dan mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan yang efisien.